Selasa, 22 November 2011

KK 14 Mendiagnosis Perangkat yang Tersambung pada Jaringan Berbasis Luas (Wide Area Network/WAN)


1. MENGIDENTIFIKASI MASALAH FUNGSIONALITAS JARINGAN PADA PRANGKAT MELALUI GEJALA YANG MUNCUL

1.1 Jenis-Jenis gangguan pada perangkat  Wide Area Network (WAN)

Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas atau Wirelessmerupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.

Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) atau WAN.

1.2 Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada perangkat WAN

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada perangkat WAN adalah sebagai berikut.
1. Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat Wirelessyang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada Wirelesss/ radio workstation maupun di router server.

2. Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat Wire Less
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat Wirelessdisebabkan oleh ganguan Petir (gangguan alam), terjadi dikarenakan factor alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.

3. Perangkat Software, Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC client,ganguan ini bisa disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi di Wire Less, konflik IP (Internet Protocol), tidak jalannya proses proxy server pada server, dan masih banyak lagi jenis ganguan software lainnya, solusinya adalah Admin harus menguasai standart server dan client.

1.3 Komponen-Komponen WLAN
Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:
1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Gambar  2 Access Point Router
 2. Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).
Wireless Router (WR)

Gambar 3 Wireless Adapter
3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).
Gambar 4 Mobile PC dan Dekstop PC
4. Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng.\
                    Gambar 5 Antena External dan Antena Kaleng
 Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bisa menampung banyak namun akan terjadi kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point.

Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set IDentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point.

Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless Encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan men-decrypt kembali data dari sinyal RF.


1.4 Fungsi Perangkat dasar WLAN /Wifi
a.   Antena Grid 2,4/Omni 19dbi
Fungsinya adalah dimana antenna ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4 Mhz.Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.
 b.  Radio outdoor/indoor
Berfungsi menghubungkan proses input/output frekuensi 2,4 MhZ ke Ethernet Card ( Eth0 ) atau komputer.
c.   HUB/switch
Hub/switch berfungsi sebagai terminal atau pembagi sinyal data bagi kartu jaringan (Network Card)
d.  Wireless Router
Bisa juga berfungsi menjadi switch hub dan sebagai radio indoor dimana menghubungkan frekuensi 2,4 Mhz ke PC ( Personal Computer).
e.   Kabel dan Konektor
Kabel dan konektor berfungsi sebagai media penghubung antara komputer client dengan komputer client yang lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan.

1.5 Contoh gambar dan spesifikasi perangkat dasar WAN

  1. Antena Grid 2,4 Mhz/Omni 19 Dbi
Antena grid kenbotong 24dBi 2,3~2,5GHz TDJ2325SPL9
@ Spesifikasi Produk :
* 2.3 - 2.5 GHz ISM Band
* IEEE 802.11b and 802.11g Wireless LAN
* WiFi Systems
* Long-range Directional Applications
* Point to Point Systems
* Point to Multi-point Systems
* Wireless Bridges
* Backhaul Applications
* Wireless Video Systems

@ 
Gambar 6 Antera External
 
Spesification:
* Bandwidth -MHz:83
* Gain dB :24dB
* 3dB Beam width:10°×14°
* F/B RatiodB :30 dB
* VSWR :1.5
* Nominal Input Impedance-Ω :50Ω
* Polarization : Vertical or Horizontal
*
Gambar 7 Antera External
 
Max Power-W : 100mW
* Connector : N Female
* req. Range : 23 - 25 mhz

  1. Gambar 8 Antera Omni
     
    Omni Antenna 2.4GHz 15dBi
    Model ANT2400Q15V
    Freq. Range 2400-2483.5 MHz
    Bandwidth 83.5 MHz.

Omni dengan Harga yang relatif ekonomis, namun dengan kualitas yang High End mengusung Lanbowan Technology dengan gain 15dBi pantas dibandingkan dengan Omni kualitas atas.
?  Spesifikasi:
* 2.4GHz 15dBi Omni Antenna
* Model ANT2400Q15V
* Freq. Range 2400-2483.5 MHz
* Bandwidth 83.5 MHz
* Gain 15dBi
* Vertical Beamwidth 7º
* V.S.W.R <=1.5
* Nominal Impedance 50 ohm
* Polarization Vertical
* Max Power 100W
* Connector N Female
* Length 1.5 m
* Weight 1.5 kg
* Rated Wind Velocity 60 m/s.
  1. Radio Outdoor/Indoor
Radio indoor dan outdoor perbedaannya hanya terletak pada penempatan atau pemasangan.
Kalau untuk fungsinya sebenarnya sama saja antara keduanya, hanya saja dibuat perbedaan hanya untuk keefektifan dalam penggunaannya. Biasanya radio outdoor ditaruh luar dan dimasukkan dalam sebuah Box.

Azalea MSR1000 Two-Radio Indoor Wireless Mesh Router
                                                        
Gambar 9 Radio Outdoor/Indoor
  1. Wireless Router                                              
Gambar 10 Wireless Router
  1. Kabel UTP
Gambar 11 Kabel UTP
  1. Conector RJ 45
Gambar 12 Konektor RJ45
  1. Switch Hub                           
Gambar 13 Switch/HUB

1.5 Mengidentifikasi gejala pada pengoperasian WAN
Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan berbasis luas atau Wireless dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangkat hardware/software yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan berbasis luas/wireless yang baik dan bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi jaringan berbasis luas dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem jaringan berbasis luas/wireless tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik   dan bekerja secara normal.

Jenis reaksi yang seharusnya terjadi atau tidak terjadi dari perangkat diidentifikasi, seperti:
a.       Tidak ada reaksi yang seharusnya dari komponen/ modul, misalnya: matinya lampu indikator (LED) pada switch atau router
b.      Fungsi yang tidak berjalan di lingkungan jaringan, misalnya: gagal terhubung pada segment yang berbeda
Ada penurunan performansi (respond time dan atau visual)secara nyata/signifikan (kualitatif/relatif) terhadap kondisi

===============================================================
2. MEMILAH MASALAH BERDASARKAN KELOMPOKNYA


2.1 Mode Jaringan WLAN
Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device.

Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan: infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.

2.2 Peralatan WLAN untuk Instalasi Luar Ruang
Pada berbagai kasus, kemungkinan konfigurasi instalasi dapat sangat bervariasi. Pada dasarnya kita membutuhkan empat buah komponen inti untuk mem-bypass infrastruktur Telkom yaitu:
1.          PC router, dapat berupa Pentium I atau Pentium II 64Mbyte RAM dengan system operasi Linux agar cukup reliable.
2.          WLAN Card, menggunakan card PCI dengan antenna external. Untuk solusi yang lebih murah, menggunakan card USB yang memiliki built-in antenna. Dengan menambahkan reflector pada USB card tersebut, jarak beberapa kilometer. Perlu dicatat bahwa tidak semua card WLAN dirancang untuk keperluan outdoor, sebagian card dirancang hanya untuk keperluan indoor.
3.          Bagi anda yang menggunakan card PCI , untuk menyambungkan ke antenna external dibutuhkan kabel pig tail untuk sambungan ke kabel coax. Kabel coax biasanya diusahakan tidak lebih dari 10 meter untuk menjaga agar redaman tidak terlalu besar. Sebetulnya akan lebih murah dan tidak meredam terlalu banyak sinyal jika menggunakan card USB WLAN, karena tidak perlu lagi menggunakan kabel coax.
4.         Antenna luar digunakan untuk memperluas jangkauan komunikasi wireless internet. Pada dasarnya anda membutuhkan sebuah antenna luar di frekuensi 2.4GHz. Jika anda ingin membuat sendiri antenna luar 2.4GHz, Anda dapat memerikasanya di http://www.google.com menggunakan keyword homebrew 2.4 GHz antenna anda akan memperolah banyak informasi tentang berbagai teknik untuk membuat sendiri antenna luar untuk 2.4GHz.

Bagi yang menggunakan card USB WLAN dengan antenna 2.4GHz yang sudah built-in, perlu melakukan beberapa hal untuk membuat jarak menjadi jauh, antara lain:
  1. Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan cuaca, misalnya dengan memasukannya ke bungkusan yang tahan hujan, dll.
  2. Buat supaya kabel USB ke PC juga tahan cuaca. Letakan Card USB WLAN di muka antenna parabola untuk memperoleh penguatan antenna yang lebih besar.Dapat menggunakan antenna parabola yang kecil yang biasa digunakan untuk kabel TV, atau membuatnya sendiri.
Gambar 14 Arsitektur Protokol Komunikasi

2.3 Membangun Jaringan RT/RW-net
Langkah selanjutnya yang lebih kita kembangkan setelah seseorang tersambung ke internet 24 jam melalui wireless internet, adalah mengkaitkan tetangganya untuk dapat tersambung ke internet juga. Secara bisnis, hal ini cukup menguntungkan dibandingkan bisnis WARNET.

Tampak pada gambar adalah konfigurasi umum RT/RW-net. Sebuah gateway yang beroperasi 24 jam tersambung ke internet secara wireless disambungkan ke jaringan komputer lokal (LAN) melalui card ethernet yang ke dua. Jarak dan membuat peralatan tahan gangguan cuaca merupakan dua tantangan yang harus dihadapi dalam membangun jaringan RT/RW-net. Memang jaringan IntraNet di kantor maaupun WARNET dalam hal ini jauh lebih mudah karena biasanya diinstalasi dalam ruangan.

Sebuah kabel UTP biasanya dapat dioperasikan secra reliable untuk jarak 100-150 meter. Kita perlu memasang hub setiap jarak tersebut untuk menjangkaujarak yang jauh. Memang teknik ini bukanlah teknik yang baik untuk membangun sebuah jaringan LAN, tapi cukup lumayan untuk membangun jaringan RT/RW-net yang relatif murah.

Permasalahan yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan berbasis luas adalah jarak dan ganguan cuaca yang akan menggangu frekuensi 2,4 Mhz menjadi lemah, yang harusnya mendapatkan signal 80 95 %. contoh Wan yang akan kita ambil adalah system RT/RW net,dimana system ini sudah berkembang di beberapa kawasan di Indonesia.Serta beberapa trik untuk merawat dan mengamankan perangkat perangkat WAN ( wide area network).
  
2.4 Instalasi sebuah RT/RW-net
Berbagai contoh yang ditampilkan pada bagian ini diambil dari instalasi, di jaringan RT/RW-net. Semua gambar adalah milik pak Michael Sunggiardi yang dapat diambil disitus di http://www.bogor.net/idkf/. Tampak pada gambar adalah hub yang digunakan untuk memperkuat sinyal UTP kabel agar jarak yang dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada banyak pipa paralon yang ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar tahan terhadap gangguan cuaca. Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub dan power supply. Untuk menagkal petir, ia dimasukan ke jaringan PLN. Kabel UTP dimasukan ke dalam pipa pralon dan biasanya ditarik sepanjang got di muka rumah supaya mudah melakukan pemeliharaan.

Gambar 15 Topologi Adhoc Network
2.4 Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar 16 Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.
Gambar 16 Mode Jaringan Adhoc Mode Infrastruktur

DAFTAR NAMA MAHASISWA YANG SUDAH MENGIRIMKAN TUGAS E-MAIL

UPDATE : 27 Nopember 2011 | 21:46 WIB
Berikut adalah nama mahasiwa yang sudah mengirimkan tugas e-mail.
PERHATIAN...jika tugas dikirim melewati DEADLINE akan DIKENAKAN PENGURANGAN NILAI...

TERBARU



Baru


Lama

Selasa, 15 November 2011

NILAI UTS D3 TEKNIK INFOMRATIKA USU KELAS KOM E

Lihat Update Daftar Tugas Email klik disini


DAFTAR NILAI UTS PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA USU
Tanggal Ujian: 10 Nopember 2011



No.
NIM
Benar
Salah
Jumlah
Nilai Angka
Nilai Huruf
1
10073
124
-36
124
77,5
B
2
11198
112
-48
112
70
B
3
11199
98
-62
98
61,25
C
4
11200
130
-30
130
81,25
B
5
11201
128
-32
128
80
B
6
11202
128
-32
128
80
B
7
11203
140
-20
140
87,5
A
8
11204
136
-24
136
85
B+
9
11205
136
-24
136
85
B+
10
11206
132
-28
132
82,5
B
11
11207
148
-12
148
92,5
A
12
11208
140
-20
140
87,5
A
13
11209
140
-20
140
87,5
A
14
11210
124
-36
124
77,5
B
15
11211
140
-20
140
87,5
A
16
11213
120
-40
120
75
B
17
11214
116
-44
116
72,5
B
18
11215
132
-28
132
82,5
B
19
11216
132
-28
132
82,5
B
20
11217
144
-16
144
90
A
21
11218
140
-20
140
87,5
A
22
11219
130
-30
130
81,25
B
23
11220
108
-52
108
67,5
C+
24
11221
108
-52
108
67,5
C+
25
11222
116
-44
116
72,5
B
26
11223
120
-40
120
75
B
27
11224
112
-48
112
70
B
28
11225
118
-42
118
73,75
B
29
11226
140
-20
140
87,5
A
30
11228
132
-28
132
82,5
B
31
11229
116
-44
116
72,5
B
32
11230
127
-33
127
79,375
B
33
11233
132
-28
132
82,5
B
34
11234
120
-40
120
75
B
35
11235
124
-36
124
77,5
B
36
11236
120
-40
120
75
B
37
11237
128
-32
128
80
B
38
11238
136
-24
136
85
B+
39
11243
148
-12
148
92,5
A
40
11244
120
-40
120
75
B
41
11245
124
-36
124
77,5
B
42
11232
98
-62
98
61,25
C
Rata-Rata

126,60
-33,40
126,60
79,12
B